Senin, 19 Maret 2012

PEGAWAI YANG TELADAN BAGI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN

Sahabat, judul diatas adalah judul yang sangat bermakna bagi kita. Pahami dan rasakan betul - betul. Siapapun anda, honor atau upahan, PNS golongan berapapun, dan PNS eselon berapapun. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan. Bersyukur atas "pekerjaan" yang telah Tuhan berikan pada kita adalah cermin manusia bijaksana. Sebagai seorang aparatur negara, tidak seharusnya "gaji" saja yang kita pikirkan. Ada banyak tugas dan tanggungjawab yang dipikul. Bukan "gosip" yang harus kita sebarluaskan. Bukan "persaingan pangkat" yang harus kita pertontonkan. Bukan juga "daftar urut kedekatan" yang perlu diumbar. Apalagi "berkala" yang terlambat dijadikan alasan mulut kita untuk membuat konflik. Serta alasan "jatah SPPD" yang dirasakan tidak adil dijadikan alasan kita untuk membuat apatisme.
Sahabat, malulah kita pada lebah yang selalu setia untuk membuat madu walaupun madunya telah diambil manusia. Namun, kegigihannya membuat lebah terkenal sebagai pahlawan kesehatan di dunia medis. Kita ? Malu dong jika kita dikenal sebagai Pegawai yang hobi gosip karena sumber daya manusia kita "nol" dan tidak mau belajar lebih giat lagi agar efektif bekerja. Apalagi jika hobi kita adalah merumus "nomor togel" yang membuat kita terbuai dengan angan-angan palsu. Kemudian hidup dirundung "utang kreditan" terus yang akhirnya memalukan harga diri kita sendiri dengan prinsp "gali lobang, gali terus, kapan nutupnya, demi motor baru, hape baru dan gengsi baru". Lebih - lebih jika kita adalah seorang pegawai yang mendapat stempel "raja jalan-jalan" tapi hasilnya entah apa.
Sahabat, tidaklah susah dan melelahkan jika kita ingin menjadi pegawai yang bijaksana. Dimulai dari niat yang tulus pada Tuhan YME. Kemudian anggaplah bekerja kita pada hari ini adalah kerja yang terakhir. Dan selalu berusaha menggali potensi positif dalam diri adalah kunci kesuksesan. Selain itu bersahabat tanpa ada maksud apapun adalah figur pegawai yang berjiwa sosial tinggi. Bukan uang yang didapat, bukan sanjungan yang diterima, bukan pengakuan yang diharapkan, namun kelak akan banyak sahabat - sahabat kita yang mendoakan kita. Melayat kita saat kita meninggal dunia dan banyak yang mencintai sosok kita yang hangat dan bersahabat. Pegawai yang bersahaja, idaman Tuhan Yang Maha Kuasa. Percayalah.....
(Sebuah Pencerahan Spontanitas)